Masyarakat dan pemerintah harus berupaya bersama-sama dalam menjaga hutan dari kebakaran. Negara-negara lain memandang kebakaran hutan gambut yang kerap terjadi di Indonesia merupakan penyumbang CO2 terbesar di dunia. Bahkan, Indonesia dituding menjadi negara ketiga penyumbang pemanasan global karena penebangan hutan dan pembakaran hutan yang cukup besar terjadi beberapa tahun belakangan ini.
Sumber : Gatut Susanta dan Hari Sutjahjo, “Akankah Indonesia Tenggelam Akibat Pemanasan Global,” Penebar Plus, Jakarta, 2007
Ada apa dengan bumi kita? Mengapa perlu diselamatkan? Siapa yang harus menyelamatkan bumi? Mungkin pertanyaan tersebut sempat terlintas di benak kita pada saat kita membaca judul tersebut. Mungkin banyak dari kita juga yang tidak menyadari bahwa sejak tahun 1970, tanggal 22 April diperingati sebagai hari bumi sedunia. Ada apa sebenarnya dengan bumi kita?
Berkembangnya teknologi dan kreativitas manusia membuat semakin terekploitasinya bumi dan rusaknya lingkungan hidup. Ambil saja contoh berkembangnya teknologi transportasi membuat tereksploitasinya sumber alam seperti minyak bumi dan tingginya tingkat pencemaran lingkungan akibat emisi gas buang dari kendaraan yang ada. Tidak sampai disitu saja, tingginya tingkat pencemaran lingkungan menyebabkan timbul permasalahan baru. Pemanasan global (suhu bumi yang makin lama makin tinggi) salah satunya. Pemanasan global menyebabkan mencairnya es di kutub sehingga ketinggian air laut naik dan beberapa pulau menjadi tenggelam. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir.
Hari Bumi pertama diperingati di Amerika Serikat. Awalnya, seorang senator AS, Gaylord Nelson, berpidato tentang lingkungan pada tahun 1969. Dia menyatakan akan adanya demonstrasi besar-besaran tentang lingkungan hidup terkait semakin rusaknya kondisi bumi.
Banyak orang yang mendukung Nelson. Dukungan itu terus membesar dan memuncak dengan diadakannya peringatan Hari Bumi yang monumental pada 22 April 1970.
Saat itu, jutaan orang turun ke jalan, berdemonstrasi di Fifth Avenue di New York. Mereka menyerukan penghentian perusakan bumi. Tidak kurang dari 1.500 perguruan tinggi dan 10.000 sekolah berpartisipasi dalam unjuk rasa di New York, Washington, dan San Fransisco.
Gerakan itu diikuti masyarakat di berbagai negara di dunia. Sejak saat itu, tanggal demonstrasi tersebut diperingati sebagai Hari Bumi.
Isu pemanasan global dan perubahan iklim mewarnai peringatan Hari Bumi yang jatuh 22 April hari ini. Meski begitu, belum ada tindakan yang berarti untuk mengurangi pemanasan global.
Padahal, peringatan akan bahaya pemanasan global sudah muncul sejak 2006 lalu, disampaikan pemenang Nobel...
Langkah mudah menyelamatkan bumi dengan earth hour day
June 28, 2009
LANGKAH MUDAH MENYELAMATKAN BUMI DENGAN EARTH HOUR DAY.
Sahabatku, jadilah penyelamat bumi salah satunya dengan cara mematikan lampu selama kurang lebih 1 jam, Dengan mematikan lampu selama satu jam kamu sudah ikut menyelamatkan bumi kita tercinta ini dari pemanasan global. Satu jam menghemat listrik, Kamu bisa membantu menyelamatkan bumi dari pemanasan global. Ide itulah yang membuat Organisasi Konservasi Global (World Wildlife Fund/WWF) mengkampanyekan Earth Hour Day atau satu jam untuk bumi.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun mendukung. Menurut Gubernur Fauzi Bowo yang tak lain duta Earth Hour Day, pada 28 Maret, mulai jam setengah sembilan hingga setengah sepuluh malam atau selama satu jam, sejumlah ikon Jakarta akan dimatikan. Beberapa tempat di kawasan Sudirman-Thamrin yang akan dimatikan lampunya antara lain Bundaran Hotel Indonesia dan air mancurnya, Monumen Nasional dan air mancurnya, Gedung Balai Kota, Patung Pemuda, air mancur Arjuna Wiwaha, dan beberapa gedung kantor swasta di Jakarta.
Kawan tahukah kamu bahwa setiap tanggal 31 Mei merupakan Hari Tanpa Tembakau Sedunia/ World No Tobacco Day? Saya rasa tidak banyak yang tahu dan bahkan yang tahu sekalipun malahan cuek aja seperti orang yang tidak mempunyai beban moral (WATADOS/ Wajah Tanpa Dosa).
Sebelumnya pada tanggal 29 Mei 2009 saya mempunyai tugas untuk persentasi di depan kelas dan temanya bebas (MT Kul. Kecakapan Antar Personal), kemudian saya mempunyai inisiatif untuk mambahas tentang “Bahaya Rokok Bagi Kesehatan dan Lingkungan” karena hal tersebut sekalian saja dalam rangka menyambut hari tanpa tembakau sedunia/ world no tobacco day yang jatuh pada tanggal 31 Mei nanti serta adalah kewajiban saya sebagai pelaku pecinta alam /pecinta lingkungan sekalian mengkampanyekan lingkungan di area kampuz tercinta (Sekolah Tinggi Teknologi Garut disingkat STTG).
Saat saya selesai persentasi tentang Bahaya Rokok Bagi Kesehatan dan Lingkungan kemudian di buka session Tanya jawab, saya berharap pada waktu itu ada yang membuktikan klo fakta yang saya utarakan tentang bahaya rokok itu salah, ternyata tidak ada satu pun...
Selain dapat menolong nyawa seseorang, banyak keuntungan yang diperoleh dari donor darah, antara lain:
Check Up Gratis!
Anda dapat menghemat + Rp 260.000,- karena darah yang diambil langsung diperiksa secara teliti, meliputi tes Hepatitis, HIV, Sypilis dan beberapa tes lainnya. Bila ada hasil yang mencurigakan, pendonor akan dikirim surat secara langsung ke rumah atau di telepon.
Sirkulasi Darah Baru
Karena darah dikeluarkan secara teratur maka akan terjadi pembentukan kontinyu sel darah merah. Dengan demikian juga mengurangi timbunan racun yang ikut beredar dalam system peredaran darah.
Mengurangi Resiko Sakit Jantung
Donor darah juga mengurangi kelebihan zat besi dalam tubuh sehingga dapat mengurangi resiko terkena penyakit jantung.
Anda juga tidak perlu takut untuk mendonorkan darah, sebab alat-alat yang dipergunakan terjamin kebersihan dan kesterilannya. Selain itu, sebelum mendonor, anda akan diperiksa terlebih dahulu oleh petugas, sehingga bila anda dalam kondisi kurang sehat maka tidak dapat melakukan donor pada saat itu.
